🐉 Katakan Kebenaran Sekalipun Itu Pahit
SyaikhMuhammad bin Sholih Al 'Utsaimin memberikan contoh mengenai hadits "Berkata yang benar walaupun pahit" yaitu dalam hal orang awam yang biasa berkomentar sinis atau tidak suka terhadap ajaran Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau membawakan tiga contoh ketika menjelaskan hadits dalam Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi. Contoh pertama:
ilustrasidari ada keburukan atau kesesatan. Ubahlah dengan tanganmu atau kekuasaan yang kau miliki. Ubahlah dengan mulutmu, atau kemampuanmu untuk berbicara, menjelaskan dan memberikan pemahaman. Katakanlah walaupun itu pahit! Jika yang ingin kamu katakan adalah: 1. Sebuah Kebenaran ilustrasi dari pinterest.com Katakankanlah sebuah kebenaran sekecil apapun itu. Jika kebenaran k
Katakanlah kebenaran itu walaupun pahit (mengatakannya)!" Menegakkan kebenaran merupakan bagian dari dakwah. Artinya, kegiatan ini menjadi kewajiban bagi setiap umat Islam. Apalagi jika melihat dalam tafsiran Ibnu Katsi r dalam surat Ali Imran (QS 3) ayat 104, yang menjelaskan bahwa maksud dari ayat ini adalah
Baginegara negara yang mayoritas populasinya muslim seharusnya berani mengatakan yang benar meskipun pahit,tetapi karena khawatir akan dikucilkan ,diembargo dan dilengserkan dari kekuasaannya sehingga mereka hanya menjadi "tukang amin"saja bagi AS dan sekutunya tempat menggantungkan diri mereka selama ini.
5) beliau memerintahkan untuk mengatakan yang benar walau itu pahit. (6) beliau memerintahkan padaku agar tidak takut terhadap celaan saat berdakwa di jalan Allah. (7) beliau memerintahkan agar memperbanyak ucapan "laa hawla wa laa quwwata illa billah" (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), karena kalimat tersebut
Karenaitu TUHAN katakan: 15:23. Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara. 15:24. Sekalipun pelayanannya hebat di hadapan manusia, tetapi 'enyahlah engkau.' Sebaliknya, sekalipun orang mengatakan kita tidak hebat, tetapi kalau
Namun sifat seperti itu pun bukan berarti mustahil untuk dimiliki di jaman sekarang. Bahkan bila ada yang memiliki sifat seperti di jaman sekarang, nilainya jauh lebih tinggi dari para sahabat Rasul. Indah sekali ungkapan Rasulullah saw. lima belas abad yang lampau: "ada kaum yang akan datang sesudah kalian (para sahabat r.a.).
Lalupenguasa itu membunuhnya." (HR. Hakim dari Jabir). Da'wah jadi begitu bermakna ketika mengetahui keutamaan dan kewajibannya, sehingga mampu menumbuhkan keyakinan kuat ketika menerima ujian dan fitnah dalam melakukannya. Tak akan pernah merasa gentar sedikitpun dalam menyerukan kebenaran ini.
Katakanlah yang benar meskipun itu pahit (berat untuk dikatakan)." Video Serial Kutipan Hadits: Meskipun Pahit, Katakanlah . View this post on Instagram . A post shared by Yufid.TV [Official] (@yufid.tv) Share this: Click to share on Twitter (Opens in new window) Click to share on Facebook (Opens in new window) Related. meskipun pahit
. BEKASI – Seseorang yang beriman kepada Allah swt dan hari akhir, ia akan senantiasa menjaga lisannya sehingga ia tidak akan mengucapkan ucapan atau perkataan apapun kecuali yang baik dan yang benar. Ia meyakini bahwasanya Allah swt adalah Dzat Yang Maha Mendengar dan Yang Maha Mengetahui, sehingga setiap ucapan apapun yang diucapkan, dapat diketahui-Nya bahkan dicatat oleh para malaikat utusan-Nya. Allah swt berfirman, “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” QS. Qaff18 Nabi Muhammad saw dikenal dengan sebutan “Al-Amin” karena kejujurannya. Beliau dikenal sangat jujur, tidak pernah menipu siapapun, tidak pernah mengurangi takaran ataupun timbangan, juga tidak pernah memberikan sumpah palsu serta janji-janji belaka. Oleh sebab itu, Allah swt memberikan kecaman kepada seseorang yang mengatakan sesuatu lalu ia tidak memenuhinya, “Wahai orang-orang yang beriman, mengapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” QS. As-Shaff 2-3 Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa ayat ini merupakan pengingkaran Allah terhadap seseorang yang mengatakan sesesuatu dan tidak melaksanakannya. Imam Qatadah berkata, “ayat ini mewajibkan semua orang yang telah mewajibkan dirinya mengerjakan sebuah amalan ketaatan, bahwa dia harus memenuhi hal itu.” Nabi Muhammad saw juga pernah memberikan sebuah nasihat kepada salah seorang sahabat yang mulia yaitu Abu Dzarr. Beliau bersabda, “Katakan yang benar sekalipun itu pahit.”HR. Imam Baihaqi. Beliau shallalllahu ailihi wa sallam ingin memberikan pesan agar ini dijadikan sebuah prinsip dan pedoman hidup bahwasanya kebenaran tetaplah kebenaran yang harus diterapkan meskipun mendapatkan celaan, hinaan, atau bahkan kecaman. Prinsip inilah yang dipertahankan oleh Imam Ahmad bin Hanbal bin Hilal ketika terjadi sebuah fitnah besar Khalqul Quran. Penguasa Abbasiyah yaitu khalifah Al-Ma’mun memiliki pandangan bahwa Al-Quran adalah makhluk. Sang Imam menolak untuk sefaham dengan penguasa. Menurut beliau, Al-Quran adalah kalamullah bukanlah makhluk yang akan selalu terpelihara keaslian dan keontentikannya seperti yang dijanjikan oleh Allah swt dalam surat Al-Hijr ayat 8, Allah swt berfirman“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” Karena hal inilah beliau disiksa dan dimasukkan ke dalam penjara. *
katakan kebenaran sekalipun itu pahit